Jumat, 30 November 2018

Anak tantrum? Ini 4 Cara Jitu Menghadapinya

Anak tantrum


Semangat pagi para pembaca yang budiman.. walau pun anda membaca pada malam, siang atau sore tapi harus tetap dalam keadaan semngat pagi ya, karena berikut akan saya share salah satu artikel parenting yang penting untuk dibaca yaitu tentang anak tantrum dan 4 cara jitu menghadapinya, oleh karena itu rekan rekan membacanya harus dengan semangat pagi hehe.
Rekan pembaca yang dirahmati allah, jika anda adalah orangtua, atau calon orangtua atau bahkan seorang guru pernah menyaksikan seorang anak menangis keras dan sulit dikendalikan, apa yang dipegang tangannya dilempar, pegang gelas di lempar gelasnya, pegang buku dilempar bukunya, pegang makanan dilempar makananyaa, kalo makan saya siap menangkapnya deh hehe,, apalagi yang dilempar kertas bergambar soekarno berwarna merah hehe. Kondisi itu sering disebut tantrum dan biasanya tantrum ini kerap terjadi pada anak usia 1-4 tahun dimana anak seusia ini perbendaharaan katanya masih minim sehingga mempengaruhi dia kesulitan  dalam berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya hal inilah yang mendasari tantrum pada anak usia dini.

Kenapa anak tantrum?

Hal mendasar yang menyebabkan anak tantrum sudah saya sampaikan di atas yaitu ketidak mampuan anak menyampaikan hajatnya atau keinginannya dengan baik disebabkan minimnya kemampuan literasi atau verbal pada anak, sehingga anak mengungkapkannya dengan cara berteriak, menangis membangkang atau hal yang lainnya. Tentu saja hal ini dapat membuat risih jika anak tantrum di tempat umum seperti mall, sekolah, pasar atau tempat lainnya yang dapat mengganggu kenyamanan orang banyak, oleh karena itu perlu penanganan yang tepat agar tantrum ini dapat diatasi dengan baik, di paragraf selanjutnya akan saya sampaikan 4 cara jitu mensikapi dan menghadapi anak ketika tantrum.

4 cara jitu menghadapi anak tantrum

Yang pertama, anda harus tetap tenang. Tidak boleh panik atau malah ikut tantrum juga seperti anak anda hehe. Tetap adalah yang paling penting dari ketujuh cara ini, kenapa? Karena saat kita terjebak stress saat menangani anak tantrum maka kerja otak dan hati kita tidak akan bekerja baik, yang ada adalah ketergesaan, kemarahan atau bahkan kekerasan karena emosi kita sudah terjebak pada state yang sama dengan anak kita.
Kedua, berbicaralah dengan lembut kepadanya. Setelah anda telah mengkondisikan diri anda tenang maka mendekatlah kepada anak pegang salah satu bagian tubuhnya baik tangan, pundak atau usap usap kepalanya kemudian berbicaralah yang lembut atau bertanya dengan intonasi yang tenang tanyakan apa yang sedang dia rasakan dengan penuh empati dan cinta.
Ketiga, ubahlah posisi badannya. Jika anak tantrum dalam keadaan berdiri maka ajaklah duduk atau saat anak tantrum dalam keadaan duduk maka suruhlah berbaring atau lebih baiknya suruh berjalan ke toilet untuk cuci muka lebih baik lagi berwudu agar pengaruh amarah yang datng dari syetan mereda, syetan diciptakan dari api maka akan padam ketika dibasuh air wudlu. Poin ketiga ini bisa juga disebut pengalihan state pikiran dan perasaan.
Keempat, ini alternatif terakhir jika ketiga cara diatas belum berhasil, yaitu dibiarkan sampai luapan  tahapan emosinya habis. Tapi bukan berarti mebiarkan dia secara lepas kontrol, tetap kita perhatikan kondisi keamanan, kenyamanan orang-orang dan keadaan sekitar anak kita. Jangan sampai karena kita membiarkannya terjadi sesuatu yang merugikan anak kita maupun orang lain.
Jika anak sudah tenang dan tidak tantrum lagi, maka hal yang penting yang harus dilakukan adalah, berbicara dari hati ke hati untuk mencari solusi bersama atas alasan kenapa anak ini tantrum, hal ini akan melatih anak untuk lebih mengenali diri dan pengendalian emosinya.
Demikian 4 cara jitu menghadapi anak ketika tantrum, tetap semngat pagi ya rekan rekan semua semoga hari anda menyenangkan.

ADMIN 2

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.